Sabtu, 14 Juni 2014

 6/14/2014 02:06:00 PM      , ,    No comments

Look After You

Hei, apa kau pernah dengar bahwa jatuh cinta itu merupakan salah satu penyakit jiwa? Awalnya aku tidak memercayainya, tetapi seiring berjalannya waktu akupun mulai percaya sedikit demi sedikit.

Ya, jatuh cinta membuatku seperti orang gila, sangat gila. Gila mengagumi setiap hal dari dirimu. Kau bagai makhluk agung yang bahkan tak bisa semudah itu kudeskripsikan dengan geometri analitis modern, tak bisa diukur dengan semua ilmu dari bab kalkulus lanjut tingkat dramatis, bahkan abjad dalam diktat aljabar linear kompleks pun agaknya tak cukup untuk mendeskripsikan pesona dirimu.

Kau adalah keindahan sempurna yang tak ada bosannya untuk dipandang bagai sebuah limit fungsi dengan x menuju nol yang tak berujung tapi ada dan nyata, salah satu dari semesta bilangan real yang tak berhingga.
 

Kini aku duduk dari tempat di mana aku bisa bebas memandangmu, duduk bagaikan seorang pengagum rahasia, hanya bisa mengagumi tanpa sanggup mengungkapkannya. Memandangmu, memerhatikan setiap perilakumu.

Aku hanya bisa terpesona kala kau mengibaskan rambut hitam panjangmu saat sedang berbicara dengan orang lain. Tak berhenti sampai di situ, angin tampaknya cukup paham dengan perasaanku sehingga bertiup dan mengibaskan rambutmu. Aku hanya bisa berdecak kagum, rambutmu terkibas dengan penuh irama bagai sebuah grafik membentuk kurva fungsi trigonometri yang mengagumkan.

Rambut itu bergoyang dan terlihat seolah sedang melambai-lambai, membentuk gelombang transversal dengan amplitudo yang konstan dan cepat rambat yang tidak terlalu cepat, terlihat bagaikan sebuah slow motion yang indah. Tanganmu dengan gerak yang gemulai segera merapikan rambutmu, mengikatnya menjadi satu, turut mengikat kuat kekagumanku kepadamu.

Gerak tubuhmu begitu anggun, sangat padu dengan bentuk tubuh yang terlihat begitu proporsional, tidak terlalu gemuk tapi tidak terlalu kurus. Yah, langsing. Langsing dan kurus tampaknya beda tipis. Terlihat begitu feminim dan menunjukkan daya tarik yang begitu kuat sebagai seorang perempuan.

Takkan kulupa saat kau berbicara kepadaku. Suara itu, suara yang terdengar berat, begitu khas, bagai sebuah nada gitar senar kelima. Saat gelombang suaramu masuk ke dalam telingaku, aku bagai terhipnotis seolah-olah mendengar puluhan bidadari bernyanyi merdu di sekelilingku dengan nada yang begitu harmonis.

Tak bisa kulupa saat bibir manismu bergerak kala berbicara, terlihat berwarna merah muda cerah, begitu manis saat tersenyum kepadaku, kadang membuat hati ini bertanya-tanya tentang maksud senyum darimu. Bibir itu, terlihat begitu simetris kala tersenyum, tampak sempurna dengan lengkung kurva terbuka ke atas.

Pandangan matamu sanggup membuatku terpaku. Paduan mata dan alis yang agak tebal terlihat sangat sempurna, kombinasi yang begitu pas. Tatapan matamu terlihat begitu lembut tapi seolah-olah menyembunyikan kesedihan yang amat dalam. Hei, apa yang kau sembunyikan?

Tatapan dari pupil hitam matamu terlihat tegar tetapi seakan rapuh di saat yang bersamaan. Saat pandangan mata kita saling bertemu, tatapanmu padaku tak bisa bertahan lama, kau lebih memilih memalingkan wajah seolah menyembunyikan suatu ekspresi yang membuatku bertanya-tanya.

Apakah semua hal itu yang membuat hatiku terikat padamu? Tampaknya lebih daripada itu. Jutaan kata tidak akan cukup untuk menulis semua hal tentang keindahan fisikmu. Kurasa aku harus sujud berterima kasih kepada orang tuamu yang telah melahirkan dan membesarkan sosok bidadari manis sepertimu.

Kesempurnaanmu lebih daripada sekadar kondisi fisik. Kesempurnaanmu adalah sikap dan sifatmu yang begitu anggun dan lembut, gaya bicara yang terdengar sopan dan gerak tubuh yang begitu feminim, mampu membuat terbang laki-laki mana saja yang berbincang bersamamu.

Pancaran pesona cantik wajahmu, dipadu dengan kulit cokelat cerah sanggup membuat setiap mata yang memandangmu terpana sesaat, tak sanggup untuk menyembunyikan kekaguman terhadapmu.

Kau tahu? Aku memerhatikanmu.

□□□

Yeah, tulisan di atas sebenarnya terinspirasi dari tugas Bahasa Indonesia yang diberikan dosen beberapa saat sebelum UAS. Tugasnya sederhana, kami disuruh mendeskripsikan orang yang kami cintai di dalam kelas, harus lawan jenis. Dikerjakan dan diberi waktu selama empat hari.

Well, itu tugas kelar juga walaupun dikerjakan dua jam menjelang masuk mata kuliah tersebut. Apa yang saya tulis untuk tugas itu agak mirip dengan tulisan di atas ini tapi gak selebay itu juga, sih. :v

0 komentar:

Posting Komentar

...........................

Popular Posts

Recent Posts

Click to view my Personality Profile page

Unordered List

"Nilai gak penting, pengetahuan dan wawasan itu yang penting."

Categories

Text Widget

Me.....

Foto saya
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Seorang mahasiswa Pendidikan Matematika yang berusaha untuk menyelamatkan umat manusia dari serangan alien hingga akhirnya sebuah meteor jatuh ke ladang gandum dan jadilah sebuah sereal seperti iklan di televisi.

Followers.....