Sabtu, 20 Februari 2016

 2/20/2016 09:53:00 PM      ,    No comments


Spider-Man: Kekuatan dan Tanggung Jawab

            “Kau hebat,” ucapnya padaku dengan senyum lebar yang manis. “Pencapaianmu sungguh luar biasa,” tambahnya seraya memberikan tangannya untuk berjabat tangan.
            “Terima kasih,” ucapku sambil berjabat tangan dengannya.
            “Sekarang perjuangan kita akan dimulai dari sini,” ucapnya sambil menghela napas.
            “Yah, akhirnya kita memang harus menyandang gelar pengangguran untuk sementara,” ucapku sambil terkekeh.
            “Hei, kalian berdua!” kami menoleh ke arah asal suara yang memanggil kami. tampak seorang teman melambai-lambaikan tangan sambil memegang topi toga menyuruh kami untuk berkumpul. “Ayo, foto bersama!”
            “Ayo, genius, kita dipanggil,” ucap gadis di hadapanku sambil tersenyum lalu berjalan ke arah teman-teman satu angkatan kami yang sudah berkumpul untuk berfoto bersama.
            “Oh, ayolah. Berhenti memanggilku seperti itu,” ucapku.
□□□
 
            Yo, apa kabar para pembaca semua? Masih sehat, kan, hatinya? Tetap strong buat yang belum ada pendamping, yang ditikung, yang di-PHP, dan yang digantung kayak pakaian basah. Udah lama saya gak nulis buat ngisi blog kesayangan saya ini. Kuliah benar-benar padat, penuh tugas, dan lika-liku kehidupan. Benar-benar susah mencari waktu untuk menulis lagi.
            Kali ini saya balik untuk melanjutkan menulis tentang kekuatan dan tanggung jawab. Seperti artikel sebelumnya, saya kembali mengambil analogi dari kisah Spider-Man, karakter kesukaan saya dari dunia Marvel.
            Bicara tentang Spider-Man, gak bisa dipisahkan dari kutipan yang terkenal dari Stan Lee, pencipta komik Spider-Man: “With great power, comes great responsibility..
            Kutipan tersebut adalah kata-kata Ben, paman dari Peter Parker, kepada Peter Parker saat mereka tengah berdua. Ben melihat Peter yang mulai bertingkah aneh dan mulai tertutup tanpa tahu Peter adalah Spider-Man. Ia menyangka Peter mulai egois karena kemampuannya. Ya, Peter memang terkenal pintar di antara teman-temannya yang lain meskipun ia sering di-bully dan kurang pergaulan.
            Siapa tahu saja Peter merasa dirinya hebat lalu acuh tak acuh dengan lingkungannya dan mulai tidak peduli dengan sekitarnya, itulah dugaan Ben. Ia tidak ingin Peter memiliki sifat seperti itu sehingga ia menasihati Peter diikuti kata-kata: “Di dalam kekuatan yang besar, terdapat tanggung jawab yang besar..”. Tak disangka, itu adalah nasihat terakhir Ben kepada Peter sebelum ia akhirnya meninggal.
            Yah, coba renungkan sebentar, apa potensi terbesar dalam diri kita? Banyak. Hanya diri sendiri yang tahu. Kadang kemarin kita cuma orang biasa, mendadak sekarang kita sudah punya hal luar biasa di dalam diri kita.
            Sebelumnya Peter hanyalah pemuda genius biasa hingga akhirnya mendapatkan kekuatan laba-laba lalu mulai menggunakan untuk bersenang-senang. Seiring perjalanan waktu, ia menyadari kekuatannya datang untuk suatu alasan. Alasannya yang membuatnya memutuskan untuk menjadi Spider-Man.
            Kenyataannya, sebagian besar potensi kita datang memang tanpa alasan tapi kita memiliki alasan menggunakannya untuk kebaikan. Saya sudah sering melihat banyak orang punya potensi hebat tetapi cuma terkubur dalam tumpukan debu-debu kehidupan. Beberapa potensi ada yang hanya bisa terkubur karena tidak ada tempat untuk menyalurkannya atau karena tidak bisa untuk menghidupi diri sendiri.
            Selama menempuh pendidikan di sekolah menengah, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang memiliki bakat, kemampuan, atau potensi di diri mereka. Banyak yang berhasil menggunakannya dengan baik. Entah memiliki bakat di bidang olahraga, mata pelajaran, pidato, dan lain-lain. Mereka menggunakannya untuk mengharumkan nama sekolah. Mereka menggunakan kekuatan mereka dengan cukup baik, begitulah di mata orang-orang.
            Apakah ada tanggung jawab saat mereka memiliki kekuatan itu? Sebagian ada, sisanya tidak. Tanggung jawab yang dimaksud bukan hanya tanggung jawab dengan apa yang dilakukan dengan kekuatan yang kita miliki tetapi juga tanggung jawab saat kita tidak melakukan apa-apa dengan kekuatan yang kita miliki.
            Saat Peter mendapatkan kekuatannya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan dengan kekuatannya itu. Bahkan ia menggunakannya untuk membalas perbuatan teman-teman yang mem-bully dirinya. Waktulah yang kadang menentukan dan membuat kita bisa berpikir akan melakukan apa dengan kekuatan (bakat, potensi) yang kita miliki. Saat Peter menyadari kejahatanlah yang telah merenggut Pamannya, ia memutuskan untuk melawan kejahatan itu dengan sosok Spider-Man.
            Saya merasa beruntung memiliki kecerdasan serta bakat dalam menggambar dan menulis. Kadang saya merenung, apa yang bisa saya lakukan dengan bakat yang saya miliki? Kadang dengan merenung, kita bisa menyadari  ada tanggung jawab dengan kekuatan yang kita miliki.
            Saya tidak ingin bakat menggambar dan menulis saya hanya dibiarkan begitu saja. mungkin memang tidak bisa digunakan sebagai pemasukan ekonomi tapi setidaknya bisa berguna bagi orang lain. Saya ingin gambar dan tulisan yang saya buat bisa membuat orang lain bahagia, terinspirasi, atau termotivasi saat melihat dan membacanya. Seperti yang saya lakukan sekarang, menulis untuk mengungkapkan perasaan serta berbagi cerita dan inspirasi untuk para pembaca. Jangan menganggap kekuatan yang kita miliki hanya berguna jika itu menghasilkan uang, itu pemikiran yang kurang tepat.
            Untuk kecerdasan, saya masih memiliki rencana besar jangka panjang dalam memanfaatkannya. Saya sudah melihat banyak orang pintar sebelumnya yang sangat luar biasa berprestasi di sekolah dan bangku kuliah tapi tak melakukan apa-apa saat sudah berkeliaran di luar sana.
            Tak melakukan apa-apa yang saya maksud di sini pengertiannya lumayan kompleks. Saya pernah baca status teman FB yang intinya: “Sekarang cari kerja pake modal ijazah SMA atau sertifikat kursus udah susah, semua lahan pekerjaan udah diambil sama sarjana, bahkan sampai ke buruh. Harusnya sarjana jadi pemecah masalah, bukan ngambil lahan usaha orang kecil.”
            Miris? Yah, memang status itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menggeneralisasikan bahwa semua sarjana serendah itu but, I mean... apa kita gak pernah mikir tanggung jawab apa yang harusnya kita pikul dengan kepintaran atau kecerdasan yang kita miliki?
            Sekolah 12 tahun ditambah kuliah 4 tahun, mengejar bahkan membangga-banggakan nilai dan IP/IPK yang tinggi, lulus, bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 4 sore, syukur-syukur cari aman jadi PNS? Kalaupun gagal, toh masih bisa cari kerja lain pasti mudah diterima karena ada gelar.
            Yah, jika seperti itu entengnya alur kehidupan, saya bakal kejar nilai dan IPK tinggi, peduli setan ngerti atau gak ngerti pelajaran dan mata kuliah yang udah ditempuh, yang penting kerja, syukur-syukur bisa jadi PNS, trus gitu aja sampai ajal menjemput, peduli setan dengan orang lain. PLAK!! Kenyataan menampar saya, ada suara yang berbisik bahwa saya bisa melakukan hal yang lebih besar dengan kecerdasaan saya.
            Kalaupun akhirnya memang hanya menjadi biasa-biasa saja, tetaplah bertanggung jawab dengan apa yang kita kerjakan. Minimal jangan bikin orang sakit hati, jangan korupsi (mati aja loe kalau ntar korup uang orang lain di tempat kerja), jangan KKN berlebihan, dan milikilah integritas.
            Saat Peter mendapatkan kekuatan, ia harus menyembunyikan identitasnya saat menjadi Spider-Man serta menahan diri jika di-bully saat menjadi Peter walau sebenarnya ia bisa saja menghajar teman-teman yang mem-bully dirinya.
            Ya, tanggung jawab yang paling sulit saat memiliki kekuatan adalah menahan ego. Cukup banyak orang yang tidak bisa mengendalikan egonya sendiri. Pamer, sombong, sok tahu, banyak istilah untuk orang seperti itu. Ada yang sadar dan ada juga yang tidak sadar dengan egonya yang tidak terkendali.
            Lalu kamu.. iya, kamu. Bagaimana? Apa kekuatan dalam diri kamu? Apa cuma disimpan hingga berdebu? Kekuatanmu membuat kamu bertanggung jawab menggunakannya untuk kebaikan bersama. Ingat, “With great power, comes great responsibility..
            Sampai jumpa di artikel berikutnya.


0 komentar:

Posting Komentar

...........................

Popular Posts

Recent Posts

Click to view my Personality Profile page

Unordered List

"Nilai gak penting, pengetahuan dan wawasan itu yang penting."

Categories

Text Widget

Me.....

Foto saya
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Seorang mahasiswa Pendidikan Matematika yang berusaha untuk menyelamatkan umat manusia dari serangan alien hingga akhirnya sebuah meteor jatuh ke ladang gandum dan jadilah sebuah sereal seperti iklan di televisi.

Followers.....