Senin, 09 Desember 2013

 12/09/2013 08:27:00 PM      ,    No comments



Dari SBMPTN 2013 ke Daftar Ulang (Curcol) [Part 2 of 2]


            Semuanya terlihat sudah mulai gelisah. Beberapa orang juga terlihat mulai melirik ke beberapa arah untuk memastikan apakah hanya dirinya sendiri yang sedang dalam kondisi “konyol”. Oh, tampaknya mereka bisa bernapas lega karena hampir semua yang ada di dalam ruangan ini sama-sama dalam kondisi “konyol”.
            Tiga orang dewasa di depanku--maksudku di depan kami, sudah mulai merapikan barang bawaan mereka lalu memasukkannya ke dalam tas. Cih, rupanya mereka sudah bersiap-siap ingin meninggalkan ruangan ini.
            “Waktu yang tersisa tinggal 10 menit lagi,” ucap salah satu orang dewasa itu.
            Berselang beberapa detik setelah ucapan itu, suasana ruangan langsung ribut oleh bunyi goresan pensil dan denyitan kursi tempat kami duduk. Semuanya langsung mengandalkan kartu as mereka: gambling.
            ...
            Apa? Aku? Aku hanya memainkan pensil 2B butut milikku dengan jemari tangan kananku. Tidak ada lagi yang bisa kulakukan selain menutup lembaran soal dan menyelipkan LJK di dalamnya. Setidaknya aku sudah menyelesaikan sekitar 60% - 75% soal yang diberikan. Menit-menit terakhir waktu tes akupun mulai sedikit mengumpat,
            “Soal TKDU sialan,” umpatku sambil  membuang napas.
□□□

            Hai... *melambai dengan gemulai* ketemu lagi, nih, dengan saya, guys. Kali ini saya gak pake acara keluar dari botol atau datang pake baling-baling bambu segala karena badan saya lagi pegel semua, nih. Biar kalian tahu, saat artikel curcol ini ditulis (16 Agustus 2013), saya sedang mengikuti praospek fakultas di PTN lokal Kalteng. Saya mencuri-curi waktu tanggal 17 sampai jam sebelas malam cuma buat nulis ini artikel curcol. Ingat, teman-teman, praospek itu cuma kedok panitia. Rasanya udah kayak ospek beneran! Hmm, membahas ospeknya belakangan aja, ya. Kali ini saya mau ngelanjutin curcol yang kemarin terpaksa bersambung akibat kemalasan saya dalam menulis artikel  yang panjang sudah terlalu banyak jumlah kata.
            Yo! Tetap semangat bagi para pembaca dan makhluk transparan yang sedang melayang di pojokan! Jangan ikut-ikutan saya yang lagi guling-guling dan mengerang gak jelas gara-gara dibantai kegiatan praospek. Kencangkan sabuk pengaman, kita terbang!

            Sebelumnya, di artikel yang lalu... *opening ala film Power Rangers*
            Gawat! Waktu sudah mulai menipis.---“Waktu tersisa 30 menit lagi.”---beberapa peserta sudah ada yang panik.---saya ikutan panik dan nyaris tertidur.---“Mari kita hancurkan Rangers!”---angin mulai berhembus gak karuan.---“Rangers, bergabung! Memanggil Mega Zord!”---dia mulai lapar.. mulai lapar.. mulai lapar.. mulai lapar.. DIAM!!!!!

            ---------------------------------------------------
            Saya terpaksa harus menggerakkan puluhan gir dan piston di otak saya agar bisa berpikir lebih keras dan stabil. Sekilas terlihat asap yang keluar dari ubun-ubun. Oke, cukup bercandanya. Saya harus mati-matian ngerjain soal matematika supaya nutupin nilai B. Inggris yang bakal anjlok itu. Mental saya sempat ditusuk dengan kasar kala melihat peserta di sebelah sanggup ngerjain hampir semua soal B. Indo. Tenang, soal matematika dia masih “bersih”.
            Waktu tinggal 30 menit lagi dan saya dengan bangga baru ngerjain 40% soal. Hebat. HEBAT!! Gimana mau lulus ini!!!!
            Saya mulai mengingat dosa-dosa saya selama di bangku SMA: gak belajar serius di pelajaran B. Indo dan B. Inggris. Kini saya harus menghadapi kenyataan yang cukup pahit. Amat pahit. Saya kesulitan ngerjakan soal naratif di dalam bahasa sendiri! #jleb
            Masih beruntung, soal-soal B. Indo itu gak ada yang mengambil soal puisi dan pantun. Kalau sampai ada yang kayak gitu, dengan bangga saya akan menyerah. Pusing rasanya memahami makna puisi dan pantun itu.
            Akhirnya saya harus masuk ke mode paling serius di mana ekpresi wajah saya sama sekali gak menunjukkan sikap dan sifat senang. Alis sudah saling bertemu dan mengikat janji. Mari kita bantai pelajaran B. Inggris ini berhubung matematika udah kelar.
            Jujur, pengetahuan dasar dan awal saya tentang bahasa Inggris didapat gara-gara main game Suikoden 2 waktu masih SD. Itu aja. Saya sampai rela buka kamus dan belajar kalimat-kalimat bahasa Inggris demi bisa menyelesaikan game itu doang. Alhasil, saya jadi mahir menerjemahkan kalimat bahasa Inggris ke bahasa Indonesia tanpa menggunakan kamus (tapi gak berlaku sebaliknya. hahaha). Cuma untuk kalimat dengan kata-kata yang mudah aja, sih. Kalau menerjemahkan soal B. Inggris TKDU ini, saya sampai mencakar kepala saya dan membuat peserta di kanan saya jadi khawatir dengan perilaku aneh saya.
            Saya cuma sanggup mengerjakan soal tentang mencari ide pokok dan kesimpulan teks naratif. Sisanya cukup saya lewati dengan penuh keikhlasan. Gila, prediksi kejadian seandainya saya gak lulus SBMPTN mulai melintas di pikiran saya dengan amat cepat.
            Bagus! B. Inggris dan B. Indo akhirnya sebagian besar sudah gak terisi sama sekali! Saya cuma sanggup menjawab setengah aja. Saat pengawas sudah memberi tahu waktu hampir mencapai batasnya, saya menutup lembar soal dan menyelipkan LJK di dalamnya. Saya masukkan perlatan ke dalam tas lalu maju mengumpulkan LJK. Semua yang ada di dalam ruangan langsung melirik ke arah saya. Rasanya jadi pusat perhatian. Ayolah, duduk diam gak akan membuat jawaban muncul gitu aja di otak. Mending saya ngumpulin LJK dan cari makan di luar.
            Setelah sampai di luar, saya mengirim SMS ke Kak Peni supaya jemput saya di dekat fakultas FKIP. Sambil menunggu jemputan, saya memerhatikan ribuan orang yang ada di kampus ini, yang sudah keluar dan berkeliaran di kawasan FKIP dan Fakultas Teknik. Bayangkan, ada berapa yang bakal gagal lulus SBMPTN dari sekian banyak orang ini. Semuanya adalah musuh.
            Secara logika, peluang untuk lulus SBMPTN 2013 lumayan besar karena para genius udah banyak yang lulus SNMPTN 2013 duluan.
            Setelah jemputan datang, saya langsung pulang ke rumah. Setelah mandi, makan, dan basa-basi bareng Kak Peni, saya langsung masuk kamar lalu otak-atik laptop buat baca soal-soal tes masuk PTN tahun lalu yang dirangkum dalam satu file PDF. Gila, soalnya bikin saya langsung menutup PDF itu dan lebih memilih nonton anime.
            Malamnya saya tertidur sambil diiringi lagu band Boys Like Girls. Lumayan buat mengistirahatkan otak untuk perang besok pagi.
            Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt..................
            Saya udah tiba di kampus, saudara-saudari! Ya, tetap diantar juga dund! Hari ini saya memakai baju batik bermotif khas Kalimantan berlengan panjang berwarna kuning dan celana kain hitam. Bagus, jadi pusat perhatian lagi dah.
            Masuk ruangan ujian ketika bel berbunyi. Siklus pada stage 1 dan 2 kembali terulang hari ini. Naskah soal yang sebelumnya masih tersegel oleh segel suci empat orang Hokage terdahulu akhirnya kami dapatkan. Waktu untuk mengerjakan soal pun dimulai, kami langsung mengisi LJK dengan data diri terlebih dahulu.
            Bagus, ibarat kayak membuka buku suci, halaman awal dari naskah soal itu amat menyilaukan. Diawali dengan matematika!
            Hari kedua, 19 Juni 2013.
            Stage 3: Tes SAINTEK. Mencakup matematika tingkat medium, fisika, kimia, dan biologi. Seperti biasa, saya kalau mau ngerjain soal tes selalu terlebih dahulu melakukan pengamatan singkat. Satu-persatu setiap soal saya baca sekilas. Setelah selesai, saya tersenyum. Saya tersenyum dengan amat lebar.
            “Mampus, ini soal bisa bikin gw bunuh diri,” gumam saya lembut sambil tetap mempertahankan senyum saya.
            Saya gak bisa menjabarkan betapa ekstrem dan bervariasinya soal ini secara mendetail. Kalian bisa mencarinya di internet. Soal-soal SAINTEK ini juga memasukkan tiga tipe soal pada tiap pelajaran, yaitu: ‘pilihan ganda’, ‘sebab-akibat’, serta ‘jika A dan B maka jawabannya....’.
            Kimia. Baru kali ini saya merasa mencari nilai massa relatif suatu senyawa terasa sesulit berenang dalam kubangan lumpur. Oke, ralat. Saya pada dasarnya memang gak bisa berenang *aib pun terbongkar*. Pokoknya sulit banget deh. Untung tipe soal 2 dan 3 lumayan gampang karena kemampuan logika saya bisa dipakai.
            Fisika. Bagian yang mudah untuk dikerjakan cuma yang berhubungan dengan gaya, GLB, GLBB, dan radioaktif. Sisanya bisa membuat saya pengen histeris dalam ruangan! *guling-guling* sejak SMP, saya paling bego kalau kena bab yang berhubungan dengan kelistrikan! Gak ada satu pun soal kelistrikan yang berhasil saya kerjakan dan jawab.
            Biologi. Sial oh sial! Ternyata soalnya gak sesulit yang saya kira! Saya lumayan menyesal juga pas gak belajar sebelumnya. Meskipun kayak gitu, tetap aja ada soal yang sulitnya begitu menggugah jiwa dan raga. Ke mana perginya soal hereditas yang mantap itu!? Sama seperti kimia, saya cuma bisa menjawab lebih banyak soal yang bertipe 2 dan 3.
            Matematika. Hahahaha...! Baru kali ini sejak terakhir mengikuti OSN Matematika tingkat SMA saya merasa mengerjakan pelajaran bidang saya terasa sulit setengah hidup. Itu aljabar apa salah ketik, ya? Itu persamaan linear atau rumus kimia bom atom, ya? Itu matriks atau kode komputer, ya? Pokoknya sadis, guys. Gak ada tipe soal 2 dan 3, hanya ada tipe soal 1.
            Setelah mengalami tekanan batin seperti mengikuti ujian chuunin selama beberapa jam di dalam ruangan, akhirnya saya memutuskan untuk mengumpulkan jawaban saya duluan padahal waktu belumlah habis. Wih, mungkin gara-gara melihat saya yang udah keluar ruangan duluan, peserta yang lain mulai menggila mencoret-coret itu LJK. Setelah mengumpulkan lembar jawaban dan menyalami pengawas, saya pun bergegas keluar dari ruangan.
            Setelah di luar, saya mengirim SMS agar Kak Peni menjemput. Kami berdua terlebih dahulu memesan tiket agar saya bisa pulang. Masih jam sebelas, artinya masih ada tiga jam sebelum taksi berangkat.
            Selama tiga jam itu saya menghabiskan waktu dengan guling-guling gak jelas sambil main game di laptop.
            Setelah saya memutuskan untuk memotong beberapa agedan tidak layak tampil, akhirnya saya pun berada di dalam taksi yang sudah melaju menuju ke tempat asal saya.
□□□
            Pada akhirnya, artikel yang satu ini baru bisa selesai ditulis pada tanggal 30 September 2013. Hahaha. Banyak tugas sekolah dan ada acara keakraban prodi, jadinya gak sempat menulis.
            Nah, penasaran dengan kelanjutan curcol di atas? Ya, pada tanggal 8 Juli 2013, pada saat tanggal pengumuman hasil SBMPTN, saya log in ke website SBMPTN dan saya dinyatakan lulus. Saat itu orang tua saya lagi ada acara di luar kota, jadi saya berteriak senang lalu tertawa sepuasnya di rumah sendirian saking senangnya. Rasanya kalau diingat-ingat sekarang, tingkah saya waktu itu konyol banget.
            Ng, tunggu sebentar. Gimana cara daftar ulang di kampusnya!?? Ini............. to be continued...

0 komentar:

Posting Komentar

...........................

Popular Posts

Recent Posts

Click to view my Personality Profile page

Unordered List

"Nilai gak penting, pengetahuan dan wawasan itu yang penting."

Categories

Text Widget

Me.....

Foto saya
Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
Seorang mahasiswa Pendidikan Matematika yang berusaha untuk menyelamatkan umat manusia dari serangan alien hingga akhirnya sebuah meteor jatuh ke ladang gandum dan jadilah sebuah sereal seperti iklan di televisi.

Followers.....